PintuInformasi.com

Informasi Terpercaya

Bukan Hamas, Mantan Sandera Israel Akui Lebih Takut Tewas Kena Rudal Israel

Banyak cerita terkuat di tengah operasi Banjir al Aqsa diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023 kemarin. Hingga saat ini militer Israel masih melancarkan serangan udara dan darat yang intens di Jalur Gaza. Pengakuan dari sandera sandera yang dibebaskan pun mulai bermunculan di berbagai media.

Salah satu sandera yang ditawan oleh Hamas mengatakan bahwa helikopter Israel terus menembaki mereka saat mereka berada di Gaza. Sebuah penyelidikan menyimpulkan bahwa pengakuan dari sandera tersebut dirilis oleh saluran berita CNN yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah laporan CNN berjudul: "Audio pertemuan panas yang bocor mengungkapkan kemarahan para sandera terhadap Netanyahu".

Pengakuan sandera yang mengatakan helikopter Israel menembaki warga sipil Israel termasuk di dalam paragraf keempat berita tersebut. "Seorang wanita yang dibebaskan bersama anak anaknya tanpa suaminya berkata dalam sebuah rekaman: Kondisi yang kami rasakan di sana tidak ada seorang pun yang melakukan [tindakan buruk] apa pun terhadap kami. ” VIDEO Mayoritas Pasukan Israel Ingin Gencatan Senjata, Dukung Pertukaran Sandera, Lelah Hadapi Hamas Serambinews.com

Program Petani Milenial Bergaji Rp 10 Juta, Petani Muda Tapin Ini Semangat Kembangkan Hidroponik Keluarga Sandera AS Israel: Netanyahu Jangan Pidato di Kongres Sebelum . . Serambinews.com Muncul Opsi di Internal Intelijen, Israel akan Menyerang Iran Lebih Dulu sebelum Iran Serang Israel Serambinews.com

“Kenyataannya adalah tempat persembunyian kami dibom dan kami harus dialihkan keluar (menghindari serangan) dan kami terluka," "Kecuali itu (pada 7 Oktober), helikopter Israel menembaki kami dalam perjalanan ke Gaza," kata wanita itu. Pernyataan tersebut keluar dari catatan rekaman audio pertemuan antara Perdana Menteri Israel Netanyahu dan para sandera yang dibebaskan oleh Hamas.

Dalam rincian pertemuan yang dibagikan oleh Ynet , salah satu situs berita terkenal Israel, para sandera dan kerabat mereka yang bertemu dengan Netanyahu sangat marah kepada Perdana Menteri atas serangan udara di Gaza. Dalam rincian beritanya, seorang mantan sandera Hamas mengatakan melalui hari hari di tempat tawanan dengan sangat sulit. "Kami berada di dalam terowongan dan kami takut bahwa yang membunuh kami adalah Israel, bukan Hamas.”

"Mereka (Israel) akan mengatakan bahwa Hamas telah membunuh kami," "Itu sebabnya kami sangat mendesak pertukaran tahanan dimulai sesegera mungkin dan semua orang bisa kembali ke rumah mereka," kata seorang sandera yang dibebaskan. Krisis semakin memburuk di Gaza utara.

Pengungsi menderita kekurangan air karena pasukan Israel telah menghancurkan semua sumur, menurut Komite Darurat Gaza Utara. Truk truk berisi air kini didatangkan dari Kota Gaza dalam upaya membantu masyarakat mendapatkan air. “Saya tidak punya tenaga. Saya tidak bisa membawa air. Kami datang ke sini bersama anak cucu kami untuk mendapatkan satu galon air yang tidak cukup sama sekali,” kata seorang wanita Palestina kepada Al Jazeera.

“Kami membutuhkan lebih banyak air untuk diminum saja," "Di wilayah utara, kita mengalami kelaparan dan kekurangan air minum," "Air di sini bercampur dengan limbah sehingga menimbulkan bahaya besar bagi kesehatan masyarakat,"

"Kita semua menderita berbagai jenis penyakit," urainya. <figure><small>lihat foto</small> </amp img>Warga Palestina menunaikan shalat Ied di reruntuhan Masjid Al Omari yang dihancurkan Israel di Gaza City, Minggu, 16 Juni 2024. </figure> Seorang pria Palestina mengatakan bahwa situasi di kamp pengungsi Jabalia pun sangat sulit. “Kami menunggu lama sampai truk air datang dan mengambil satu galon atau satu ember air sekedar untuk minum. Ada kelaparan dan kita menghadapi kelaparan.”

Kantor hak asasi manusia PBB telah menyelidiki enam serangan Israel di Gaza. Laporan tersebut mengungkap jumlah korban jiwa yang tinggi. Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

Perang Israel Hamas telah menewaskan sedikitnya 37.372 orang, dengan 40 persen korbannya adalah anak anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Dalam perkembangan lain,Pasukan Israel telah menangkap 20 orang lagi ketika penggerebekan mereka meluas di Tepi Barat yang diduduki, lapor kantor berita Wafa. Pasukan menangkap 17 orang di kota Dhahriya, selatan Hebron, dua orang di kamp Askar di provinsi Nablus, dan satu orang di kota Hebron.

Penangkapan ini terjadi setelah laporan kami sebelumnya mengenai tentara Israel yang menembak empat orang dalam serangan di Qalqilya, saat melakukan serangkaian penangkapan di kota Jayyous, di utara. Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah melakukan lebih dari 9.000 penangkapan di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *