PintuInformasi.com

Informasi Terpercaya

Cara Masak Steak Daging Sapi yang Empuk dan Tidak Alot, Cocok Jadi Olahan Idul Adha

Berikut cara memasak steak dari daging sapi kurban agar empuk dan tidak alot. Daging sapi kurban biasanya kurang empuk jika dimasak menjadi steak. Namun jika melalui proses memasak yang benar, daging sapi bisa menjadi lebih lunak dan tidak alot.

Selain dengan memasak yang benar, cara memotong hingga cara penyimpanan juga mempengaruhi tingkat keempukan dan tekstur daging sapi. Tak hanya itu, tekstur daging juga dipengaruhi oleh dari bagian tubuh sapi sebelah mana. Oleh sebab itu, simak cara memasak daging sapi untuk steak agar tidak alot berikut ini:

Dikutip dari True Aussie Beef and Lam b, penyimpanan daging sapi dengan cara aging dapat menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk dan rasa yang kuat. Proses aging dilakukan dengan menyimpan daging selama beberapa hari hingga satu bulan. Misteri Baut Tertempel Daging Manusia di Kasus Vina Cirebon, Otto Hasibuan Pertanyakan Daging Siapa Bangkapos.com

Kumpulan Link Twibbon Selamat Hari Anak Nasional dan Ucapan Cocok Dibagikan di Medsos Wartakotalive.com Sebagai informasi, proses aging dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses pelayuan basah (wet aging) dan proses pelayuan kering (dry aging). Pada proses wet aging potongan daging dimasukkan ke dalam plastik yang divakum untuk menghilangkan udara di dalamnya.

Kemudian, daging yang dimasukkan ke dalam plastik kedap udara tersebut disimpan dalam suhu dingin, sekitar antara 1 dan 4 derajat Celsius selama 2 14 hari, bahkan hingga lebih dari satu bulan tergantung kebutuhan. Proses tersebut, dengan temperatur yang konstan, dilakukan untuk menjaga agar daging tetap lembap dan tidak kering. Alhasil, tekstur daging menjadi lebih lembut atau tender.

Sementara pada proses dry aging, daging sengaja dibiarkan mengering dengan cara digantung di dalam ruangan khusus dengan suhu dingin, yakni sekitar 1 3 derajat Celcius. Saat proses dry aging berlangsung, bagian luar daging akan mengering dan ‘membusuk’. Namun, bagian tersebut justru menjaga agar cairan di dalam daging tidak keluar.

Cairan tersebut akan menghancurkan jaringan otot sehingga tekstur daging lebih lembut dan juicy. Daging yang melalui proses dry aging pun harus berupa potongan utama atau primary cut yang besar. Pasalnya, bagian luar daging yang mengering akan banyak dipotong usai proses dry aging.

Proses dry aging bisa memakan waktu 7 14 hari, bahkan hingga satu bulan. Karena prosesnya yang cukup kompleks dan terdapat penyusutan, daging dry aged pun cenderung lebih mahal daripada wet aged. Proses dry aging juga biasa dilakukan oleh restoran atau steakhouse kelas atas untuk meningkatkan kualitas hidangan steak yang disajikan.

Tenderloin berada di dalam belakang sapi yang dekat dengan ekor, ini adalah daging sapi yang paling lembut. Karena tenderloin tidak memiliki serat dan memiliki kadar lemak yang rendah, sehingga jadinya lembut. Sirloin adalah daging has luar.

Sirloin berada di bagian punggung luar, dekat bagian paha belakang sapi, sehingga lebih keras dan alot ketika dimakan. Sirloin memiliki ukuran cukup besar dan memiliki lapisan lemak cukup tebal. Akan tetapi sirloin terasa lebih juicy dan gurih ketika Anda buat untuk steak.

Rib Eye bagian daging sapi yang berada di sekitar tulang iga atau di sekitar tulang rusuk sapi. Bagian ini mengandung cukup banyak lemak, inilah mengapa rib eye terasa gurih, lembut, dan juicy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *